
ciamiskab.bnn.go.id, Pangandaran – Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran menggelar kegiatan Masa Orientasi Studi dan Ketarunaan (MOSTAR) bagi Calon Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran angkatan III bertempat di Aula Lantai III Gedung Rektorat Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran. Kamis (5/9/2019).
Sebanyak 278 orang peserta, dengan 76 orang diantaranya merupakan Calon Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran angkatan III dari Program studi Budidaya Ikan, Pengolahan Hasil Laut dan Teknologi Kelautan, serta 53 Orang dari Dosen dan Staf pegawai.
Menurut Abdul Rahman, A. Pi., M. Si., selaku Pembantu Direktur III Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran menjelaskan tujuan dari di gelarnya MOSTAR untuk mengenalkan berbagai kegiatan yang ada di kampus ini mulai dari perkuliahan, bagaimana tata krama, bagaimana cara proses belajar mengajar dan kedisiplinan, itu semua dijelaskan di dalam kegiatan MOSTAR ini.
Beberapa materi yang kami fokuskan adalah yang berhubungan dengan pembinaan karakter, seperti salah satunya adalah dari BNN. Kami tidak ingin ada anak-anak didik yang terlibat atau terindikasi menggunakan narkoba dan lain sebagainya. Oleh karena itu harapan kami setelah mereka mengikuti kegiatan ini mereka paham tidak bertanya-tanya lagi dan itu merupakan kewajiban kami untuk menyampaikan program ini, jelas Abdul Rahman
Mudah-mudahan ini menjadi awal yang bagus untuk menyelenggarakan kerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Ciamis di dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba kususnya di lingkungan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran. Kami akan programkan kedepannya untuk mendeteksi dini dari narkoba yaitu melaksanakan tes urine sebagai tanda bahwa kami yakin anak anak didik kami bersih dari narkoba apapun itu jenis narkobanya, sehingga kami benar benar yakin bisa membimbing mereka menjadi anak yang berbakti dan sukses di kelak kemudian hari, pungkas Abdul Rahman
Selanjutnya Menurut Kasi Rehabilitasi BNNK Ciamis Rachman Haerudin, S. Sos., sekaligus sebagai narasumber dalam kegiatan ini yang menyampaikan materi dengan judul “Milenial Sehat Tanpa Narkoba”. Rachman menjelaskan bahwa situasi di negeri ini sudah dalam status darurat narkoba, oleh karena itu kita harus bersama-sama perang terhadap narkoba. Sebagaimana diketahui permasalahan narkoba sudah menjadi perhatian kalangan termasuk kalangan pendidikan makanya kegiatan ini merupakan salah satu langkah antisipatif untuk memberikan pemahaman kepada para Calon Taruna tentang bahaya narkoba.
Indonesia darurat narkoba sebab narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa, dari sekitar 3,3 juta pecandu narkoba di Indonesia dimana 30% nya merupakan pelajar, tegas Rachman
Tidak ada satu tempat pun yang luput dari jeratan narkoba tidak ada satu profesi pun yang luput dari jeratan narkoba. Selain menyampaikan apa itu narkoba, jenis narkoba, serta dampak buruk dan sanksi hukumnya, Rachman juga menjelaskan kenapa remaja khususnya rentan terjerat narkoba karena adanya beberapa faktor seperti faktor individu, dimana tidak bisanya menolak rasa ingin mencoba narkoba, berikutnya faktor keluarga dimana tidak ada terjalin hubungan komunikasi dan perhatian penuh dari keluarga, selanjutnya faktor lingkungan, adanya desakan dari lingkungan yang memaksa untuk menggunakan narkoba supaya bisa di terima di lingkungan tersebut.
Di akhir paparannya Rachman menyampaikan bagaimana cara mencegah narkoba di kampus yaitu bisa dengan melakukan beberapa cara seperti membentuk satgas anti narkoba, menciptakan lingkungan kampus yang bersih narkoba, melaporkan bila ada peredaran narkoba di kampus, menyampaikan pesan-pesan anti narkoba dalam setiap pertemuan atau kegiatan, membantu teman yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba untuk bisa di rehabilitasi sehingga dapat kembali belajar dengan baik di kampus, pungkas Racman