https://ciamiskab.bnn.go.id ,- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis melaksanakan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2020 secara virtual bersama Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin.
Bertempat di Kantor BNNK Ciamis, peringatan dihadiri oleh Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, Wakil DPRD Kabupaten Ciamis, Kepala Kesbangpol Kabupaten Ciamis, serta perwakilan dari Polres Ciamis, Kodim 0613/Ciamis, Kejaksaan Negeri Ciamis, Dinas Sosial Kabupaten Ciamis, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Jum’at (26/6/2020).
Menurut Kepala BNN Republik Indonesia, Komjen. Pol. Drs. Heru Winarko, S.H., dalam laporannya menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penelitian BNN bekerjasama dengan Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya LIPI pada Tahun 2019 trend prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia setahun terakhir sebesar 1,80% atau setara dengan 3.419.188 orang sedangkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba sekali pakai seumur hidup tahun 2011 sebanyak 2.40% atau setara dengan 4.530.000 orang. Dengan demikian kita dapat menyelamatkan sekitar 1 juta jiwa penduduk Indonesia.
Sebagai bentuk penajaman peran stakeholder terhadap instansi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah dikeluarkan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN) Tahun 2020-2024, Inpres ini menitik beratkan pada implementasi rencana aksi kementrian, lembaga, dan pemerintah daerah guna mendukung program P4GN, jelasnya
Langkah strategi yang dilakukan BNN dalam upaya perang melawan narkotika melalui strategi demand reduction merupakan aktivitas pencegahan agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan imun terhadap penyalahgunaan narkotika. Selain itu juga melalui strategi suplay reduction yaitu aspek penindakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat narkotika. selain itu juga dilakukan upaya rehabilitasi bagi para pecandu dan penyalahguna narkotika sebagai bentuk konkret yang telah dilaksanakan dalam menunjang kepercayaan dari masyarakat, tambahnya
Dalam kesempatan ini Kepala BNN RI menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut serta mensukseskan program P4GN. Kami menyadari bahwa perlu kerjasama dari seluruh komponen masyarakat bangsa, ucapnya. Marilah kita tingkatkan sinergitas dalam bidang P4GN untuk menyelamatkan dan melindungi bangsa Indonesia dari ancaman kejahatan narkotika, pungkas Kepala BNN RI.
Wakil Presiden RI, dalam sambutanya menyampaikan selamat kepada BNN yang telah menyelenggarakan acara ini sebagai satu momentum penting untuk tetap menunjukan kewaspadaan terhadap bahaya narkotika.
“Tema acara HANI tahun 2020 ini sangat tepat yaitu “Hidup 100% di Era New Normal, Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba” artinya kita semua harus berupaya bertahan hidup 100 % dengan tetap sadar, sehat, produktif dan bahagia”, ucapnya.
“Narkotika merupakan kejahatan lintas batas negara dan kejahatan luar biasa oleh karena itu penangannya harus melibatkan semua unsur masyarakat. Kerjasama internasional sangat diperlukan guna memutus mata rantai peredaran narkotika. Salah satu sebab terjadinya peredaran narkoba oleh karena masih tinginya suplay dan demand, oleh sebab itu upaya traffic gate dan strategi demand reduction dan upaya penegakan hukum sebagai strategi suplay reduction harus dilakukan secara konsisten”, kata Wakil Presiden.
“Indonesia pada sisi lain sedang memasuki gerbang bonus demografi”, katanya. Generasi milenial pada dekade mendatang akan muncul sebagai penggati generasi saat ini mereka harus sehat dan produktif , harus hidup 100% dan hidup bahagia tanpa narkoba, tuturnya.
Mari kita bersama-sama menyelamatkan generasi masa depan, menyelamatkan anak cucu kita menyelamatkan bangsa indonesia dari kejahatan narkoba, pungkasnya.
Sementara itu menurut Kepala BNNK Ciamis, Engkos Kosidin, S.Sos., M.Si., usai acara menyampaikan bahwa narkotika menjadi ancaman ketahanan negara selain ancaman lain seperti teroris, bencana, korupsi.
Sehingga strategi yang harus kita laksanakan bersama yaitu bagaimana mensinergikan program P4GN dari pusat sampai ke daerah. Telah terbit inpres No 2 tahun 2020 sebagai acuan bersama dalam melaksanakan prograam P4GN, katanya.
Kegiatan program Desa Bersinar merupakan suatu upaya untuk menanggulangi desa tersebut dari penyalahgunaan narkotika. Maka program Desa Bersinar mudah mudahan bisa segera dilaksanakan di seluruh desa-desa di Indonesia, sehingga mempersempit ruang gerak peredaran narkotika.
Selanjutnya kata Engkos, bagi para penyalahguna atau pecandu narkotika juga kita mengharapkan adanya kesadaran untuk melaksanakan program rehabilitasi agar bisa kembali berfungsi dalam kehidupan sosial kembali ke keluarga dan masyarakat.
Himbauan untuk masyarakat adalah bahwa narkotika dapat menyebabkan ketergantungan atau adiksi sehingga jangan pernah mencoba karena jika seseorang telah mencoba menyalahgunakan narkotika dia akan mengalami ketergantungan oleh sebab itu mari kita bersama sama bersinergi memerangi penyalahgunaan narkotika, pungkas Engkos.
